Kata ibu, “ Jangan takut, sebab ibu mendoakanmu dari sini.”
Kata ayah, “Tenang,Tuhan akan menjagamu melebihi kami.”
Sederhana memang, tapi bagiku itu adalah jaminan paling melegakan sebelum aku memutuskan untuk pergi. Itu yang kemudian membuatku percaya bahwa aku –apalagi mereka- akan baik-baik saja. Dan kuyakini, sebelum kau berangkat, dulunya, ayah ibumu juga mengatakan hal yang sama.
Lalu apa kabar, kita yang kemudian pergi dengan restu mereka? Kau tentu punya banyak sekali cerita, semakin dewasa, belajar banyak hal termasuk menyadari betapa beruntungnya menjadi siapapun kau hari ini. Namun bila kau adalah bagian dari orang-orang yang menyakini bahwa hidup merupakan langkah, maka lurus sajalah, jangan pernah berbalik arah. Kau tahu kenapa Tuhan ciptakan jari-jari tangan menghadap ke depan? Itu agar kita terus berjalan. Melangkahlah, orang-orang baik akan selalu ada di dekatmu, dimanapun itu. Setiap orang akan mempunyai cerita berbeda, meski mereka menempuh jalan yang sama. Begitupun halnya ketika ada yang mengatakan padamu bahwa SM-3T itu menderita, maka jangan percaya. Kau bisa saja mendapatkan sesuatu yang tidak pernah kau temukan sebelumnya, keluarga baru misalnya. Itu adalah karunia Tuhan yang hanya akan kau temui, bila kau bersedia pergi.
*Photo: Khairatul Ukhti dan Bambang Kaliwardhana, Alumni SM-3T Angkatan VI Penempatan Oeleu, NTT.
