Di masa pandemi Covid 19, Indonesia menerapkan sistem kerja dari rumah dan beribadah dari rumah (sebelum masa New Normal). Seluruh kegiatan dianjurkan dilakukan dari rumah termasuk belajar dari Rumah, hingga segala tugas dan pembelajaran semua menggunakan media online baik Zoom Meeting, Whatsapp dll. Hal ini tidak terlepas dari upaya untuk mengurangi risiko penyebaran dan memutus mata rantai dari Covid 19.
Pada sisi lain, pelaksanaan pembelajaran jarak jauh harus diterapkan meski masih minim dan kurangnya keterampilan tenaga pengajar dalam beradaptasi dengan berbagai media pembelajaran dalam jaringan (daring). Lalu bagaimana dengan sekolah-sekolah di daerah terpencil, terluar dan tertinggal? Jawabannya adalah semua sekolah di daerah 3T juga harus menyesuaikan dan melaksanakan program belajar dari rumah. Meski terkadang harus terseok-seok dengan masalah online atau jaringan dan sebagainya.
Kondisi SMK Negeri Kokar yang berada di daerah 3T dengan rata-rata siswa (182 Siswa/i) yang orang tuanya tidak dan kurang mampu (96 persen pekerjaan mareka adalah tani dan nelayan). Hal ini sangat sulit sekali bagi orang tua untuk membeli Hp (gawai/gadget) android untuk anak-anak mareka. Hal ini berakibat pada pelaksanaan Belajar dari Rumah (BDR) baik peserta didik, Bapak/Ibu Guru sulit untuk melaksanakan pembelajaran melalui daring. Terutama dalam proses pemberian materi serta pengumpulan kembali tugas yang diberikan akibat faktor utama di atas.
Berdasarkan masalah di atas, sekolah di daerah 3T ini berinisiasi mendirikan Radio Edukasi. Proses mendirikan radio edukasi ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari Komite Sekolah hingga Dinas Kominfo Kabupaten Alor sebagai penyedia alat transmisi siaran. Dalam proses ini, Guru Garis Depan juga dilibatkan dan dimintai pendapat akan rencana mulia ini. Bagi saya ini merupakan salah satu alternatif dalam proses pembelajaran selama masa pandemi. Saya lekas mengiyakan kepala sekolah dan siap membantu dalam hal pengoperasian radio, sehingga masyarakat dan seluruh peserta didik bisa menikmati radio tersebut. Maka pada saat rapat diputuskan untuk mendirikan Radio Pendidikan dengan nama “Radio Edukasi Abulbang SMKN Kokar”
Bagaimana proses pembelajaran melalui Radio atau belajar dari Radio yang dilakukan oleh SMKN Kokar? Pembelajaran yang dilakukan lewat Radio Edukasi Abulbang SMKN Kokar adalah sebagai berikut:
- Jadwal siaran radio edukasi dalam masa ujicoba ini adalah yang pertama pukul 08.00 s/d 10.00 wita bertemakan Pendidikan Keluarga yang materinya dibawakan langsung oleh para wakasek dan wali kelas. Yang kedua pada pukul 16.00 s/d 18.00 wita yaitu penguatan materi tatap muka yang jadwalnya sudah diatur.
- Pada saat Kabupaten Alor masuk dalam zona merah tangal 1-14 September 2020 yang berakibat siswa/I kembali dirumahkan, maka proses pembeajaran BDR dilakukan melalui Radio Edukasi Abulbang dengan mekanisme guru membuat LKS kepada siswa sebagai panduan dalam pembelajaran melalui radio, dan dibuat jadwal mengajar lewat radio dari pukul 08.00 – 11.00 wita. Proses pembelajaran berjalan dengan lancar lewat radio dan di masa selesai BDR siswa/I semua mengumpulkan tugas yang diberikan oleh Bapak/Ibu guru.
- Pemanfaatan Radio Edukasi Abulbang SMKN Kokar ditekankan secara penuh sebagai media belajar kepada seluruh peserta didik. Dalam perjalanannya di masa ujicoba ini berbagai rubrik edukasi disiarkan selama masa pandemi dan pada rubrik belajar dari Radio (BDR) yang langsung diajarkan oleh Bapak/Ibu guru pengasuh mata pelajaran. Sedangkan rubrik malam yakni rubrik yang membahas berbagai literatur (Bedah Buku/Bahas Buku) yang semuanya berhubungan dengan literasi.
“Sejauh ini selama masa pandemi, kegiatan belajar-mengajar dari radio ini berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang kami semua harapkan, siswa tidak perlu khawatir masalah paket data atau kuota internet, siswa bisa langsung mendengar seluruh materi pembelajaran lewat radio. Teruntuk seluruh guru di mana saja Anda berada, mari belajar, bekerja, dan membangun karena pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang.” tutur Apnamilsah Obisuru, Kepala SMKN Kokar.