Tak kenal maka tak sayang, ungkapan ini sepertinya benar-benar pas untuk menggambarkan keadaan orang sekitar yang belum tahu tentang program SM-3T. Banyak pertanyaan dilontarkan, untuk apalah pergi jauh kalau hanya sekadar jadi guru? Untuk apalah perempuan merantau ke pelosok? Apalah yang dicari, sudah jelas lebih nikmat di sini di kota sendiri!! Pertanyan-pertanyaan dan pernyataan itu seakan menyepelekan serta menghakimi..
Dalam hati, seandainya mereka tahu makna cita-cita yang sebenarnya. Seandainya mereka tahu, namun saat itu lidah ini tak mampu berlisan, hanya mampu menjawab lewat gerak jemari sembari merenung di sepanjang perjalanan. Seandainya mereka tahu dan ikut merasakan.
Rindu Mentari Berau
Ayah…bunda..maafkan kami
Demi sajak ini..kutinggalkan dirimu beratus hari
Biarkan aku menemukan tempat..dimana sang fajar hadir lebih awal..
dimana sang mentari menghangatkan ku lebih cepat.
aku Indonesia,.
Tanah tempat kubernaung..
Pernakah kau dengar itu?
Yaa…negeriku raya.
Luasmu..lautmu..tanahmu..hutanmu..semua kekayaanmu
Adalah milik kami…yaaa…kami anak-anak ibu pertiwi.
Wahai hati..pernahkah kau bergetar untuk menjamah dunia?
Menyentuh butir pasir di lubuk negerimu
Memanjakan tangan halus yang belum pernah tersentuh abjad
Pernakah? Pernakah kau berpikir itu..
Wahai kawan..
Negerimu bukan hanya kota yang megah berlimpahkan harta
Bangsamu bukan hanya bangsa yang paham akan kata merah putih saja..
Buka kebekuan hatimu…jangan pernah pejamkan matamu akan ini..
Terlintaskah di benakmu?
Generasi emas negerimu di sudut timur sana…sempat tak mengenal merah putih..
Mutiara kecil negerimu di ujung barat sana…pernah tak kenal bahasa bangsamu..
Bertanyalah pada hatimu,,apa yang bisa kau perbuat wahai sarjana muda?
Pergilah..bergegaslah
Di timur negerimu..ada sang mentari yang cepat menghangatkanmu.,
Di ujung negeri ini ada sang fajar yang datang lebih awal.
Bangunlah,,,ratusan permata Tuhan menunggumu untuk membuka dunia.
Tinggalkan mewah mu…
Terbanglah ke tanah negerimu yang terluar..
Singgahlah untuk mengucurkan pengetahuanmu ke tanah air yang masih tertinggal..
Jadilah yang terdepan..jemput mimpi mereka..jemput mimpi anak negeri ini yang belum terjamah pena..
Sabarlah kawan
Hanya sebentar kau tinggalkan untaian kebahagiaanmu..
Hiruk pikuk kotamu…
Semua fasilitas di panggkuan ayah bunda..
Percayalah…di sudut negeri ini..semuanya jauh lebih indah..
Ada laut yang membiru…hadir hamparan hutan hijau merekah..
Ribuan kelok bukit akan menemani tapak kakimu…butiran desir pasir akan menjadi saksi kegigihanmu untuk negeri..
Pergilah..
Bangkitkan getarkan negerimu..
Beranjaklah dari tidurmu..
Di sana…yaaa…di sana…
Akan ada sang fajar yang datang lebih awal…
Di sana akan ada mentari yang menghangatkanmu lebih cepat…
Berangkatlah wahai engkau putra-putri bangsa yang akan mengangkat generasi emas lubuk negeri ini untuk menjadi lebih bersinar,.berkilau..dan dipandang mata dunia.
Berau, Oktober 2014