Reportase Mengedukasi Anak Negeri Sangihe, Sulawesi Utara


“Guru itu Perbuatannya Mengedukasi, Lisannya Menginspirasipesan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Sangihe Ibu Dra. H. Tatawi M. Pd.

Sasaran Sekolah Pertama: SDN Tariang Baru

Pada tanggal 19 April 2017, Tim Mengedukasi Anak Negeri (MeAN) dari Kepulauan Sangihe, Talaud, dan Sitaro bergabung dengan tim dari Makassar dan Manado berangkat ke sekolah sasaran dan dijemput langsung oleh Bapak Yery Pulumbara Kapitalaung (Kepala Desa) Tariang Baru Kecamatan Tabukan Tengah. Keesokan harinya, pada tanggal 20 April 2017 kegiatan MeAN di SDN Tariang Baru dibuka langsung oleh Camat Tabukan Tengah Bapak Drs. Allex Kakampu. Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa pendidikan adalah hal mendasar dan tanggungjawab semua warga, sehingga kehadiran Masyarakat SM-3T Indonesia ini patut diapresiasi karena tidak banyak orang yang bisa melakukan hal seperti ini. Kemudian di akhir sambutannya, beliau membuka secara resmi kegiatan MeAN di SDN Tariang Baru Kecamatan Tabukan Tengah, Kabupaten Kepulauan Sangihe Propinsi Sulawesi Utara.

Kegiatan MeAN di SDN Tarian Baru dimulai dengan english is fun (parts of house) di kelas rendah untuk memperkenalkan kepada siswa bagian-bagian rumah melalui bantuan media gambar. Menggunakan pendekatan ini siswa bernyanyi sambil bermain untuk memahami bagian-bagian rumah dalam kosa kata bahasa Inggris yang kemudian disusun menjadi gambar rumah yang utuh. Pada jam yang sama, siswa kelas tinggi mengikuti pelatihan pembuatan hasta karya dari biji jagung dan kacang hijau untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan. Setelah beristirahat, pada pukul 13.00, Alumni PPG Prajabatan Dikti sekaligus potensi GGD sebagai pelaksana kegiatan melanjutkan kegiatan kesenian diikuti oleh siswa kelas tinggi yang tergabung dalam tiga jenis kesenian yaitu latihan vocal group, tari Masamper, dan tari nusantara. Pada kelas rendah dilaksanakan kegiatan kerohanian yaitu agama kristen dengan memperkenalkan tokoh Alkitab ‘kisah rohani Yunus mengingkari panggilan Tuhan’ sedangkan kegiatan kerohanian Islam, siswa diberikan materi tentang memaknai ciptaan Allah SWT untuk meningkatkan rasa syukur kepadaNya. Pada pukul 15.00, potensi GGD melakukan pembinaan kepramukaan pada kelas tinggi untuk melatih kode/sandi “semaphore”. Pada jam yang sama di kelas rendah, siswa diberikan permainan edukatif untuk memberikan hiburan yang menginspirasi.

Di hari kedua, pukul 07.00 dimulai dengan kegiatan olahraga senam zumba kids untuk menambah kebugaran dan semangat siswa mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan oleh potensi GGD. Setelah melaksanakan senam zumba kids dilanjutkan kegiatan membuat bunga dari cover plastic dan sedotan menggunakan pola daun yang dipetik langsung dari pohon. Kegiatan ini bertujuan membangun imajinasi dalam merancang karya kreatif. Kegiatan ini melibatkan kelas rendah, sedangkan pada kelas tinggi potensi GGD menerapkan Paikem menggunakan permainan bingo yang terdiri dari rangkaian kata agar siswa lebih mudah belajar membaca. Pada pukul 09.00-11.00, potensi GGD mendemonstrasikan pembuatan teknologi sederhana menggunakan bahan dari berbagai macam buah sebagai pengganti baterai lampu LED yang dilaksanakan pada kelas tinggi dan di kelas lain dengan permainan berirama menggunakan lagu berbahasa Sangihe untuk memupuk kecintaan terhadap kebudayaan asli daerahnya. Pada jam yang sama, 4 orang potensi GGD berdiskusi dengan Guru dan Tenaga Kependidikan yang berada di SDN Tariang Baru tentang pengembangan media pembelajaran, problem solving dan manajemen pendidikan. Dalam kegiatan ini, Potensi GGD banyak memberikan masukan dan sebaliknya mendapatkan masukan dari guru sekolah setempat sehingga diskusi ini sifatnya sharing informasi. Setelah beristirahat, pada pukul 13.00 kegiatan pelatihan seni dilaksanakan sebagai lanjutan pada hari pertama untuk memperbaiki hafalan gerakan. Pada jam sama, potensi GGD memberikan games edukatif untuk mengasah semangat dan menginspirasi siswa untuk mengembangkan minat bakat siswa. Sedangkan kegiatan terakhir pada hari kedua adalah kepramukaan yang juga lanjutan latihan pada hari sebelumnya. Pada kelas rendah pada jam yang sama sedang dilakukan kegiatan mewarnai pola bergambar kartun yang bertujuan untuk melatih ketekunan, ketelitian, dan keterampilan siswa dalam menentukan kesesuaian warna dengan gambar aslinya.

Di hari ketiga MeAN dimulai kembali kegiatan olahraga senam zumba kids yang dilanjutkan kegiatan Paikem dengan materi bangun ruang pada kelas tinggi dan pada kelas rendah siswa diberikan pelatihan kekaryaan untuk meningkatkan keterampilan dan kreativitas membuat bunga dari kertas lipat. Kegiatan selanjutnya pada pukul 09.00 yaitu pembuatan mading melibatkan kelas tinggi yang merupakan salah satu kegiatan literasi untuk mengasah kemampuan, melatih kedisiplinan dan melatih siswa untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Sedangkan pada kelas tinggi, kegiatan Paikem menerapkan model pembelajaran role play (introducing self) agar dapat berdialog memperkenalkan diri menggunakan Bahasa Inggris. Pada pukul 13.00, kegiatan kesenian lanjutan dari hari sebelumnya untuk mematangkan gerakan tari yang akan ditampilkan pada malam penutupan. Pada jam yang sama, match is fun dengan mencocokan bangun datar untuk memperkenalkan bagian bangun datar dan memotivasi siswa untuk belajar matematika. Kegiatan MeAN di hari terakhir tanggal 22 April 2017 di SDN Tariang Baru ditutup dengan kegiatan kepramukaan dan permainan edukatif yang dilatih dan diajarkan oleh potensi GGD 2016.

Deklarasi Kesiapan Mengabdi

Sebelum melanjutkan kegiatan di SMPN 2 Tabukan Tengah, pada hari Senin, tanggal 24 April 2017, menjadi momentum bagi Masyarakat SM-3T Indonesia untuk melakukan deklarasi kesiapan mengabdi dengan tujuan menyampaikan aspirasi kepada pemerintah agar segera mengumumkan hasil seleksi CASN GGD (Guru Garis Depan) 2016. Sebelum berangkat ke lokasi deklarasi, tim MeAN mendapatkan kunjungan dari Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sangihe, Bapak Hulman Pasaribu, M.Pd. dengan perbincangan santai, beliau memberikan apresiasi dan motivasi kepada tim untuk tetap menggiatkan kegiatan MeAN. Beliau pun banyak bercerita tentang eksistensi kebermanfaatan program SM-3T dan GGD dengan menyatakan “Mencetak guru professional yang unggul dibutuhkan biaya negara yang sangat besar sehingga keunggulan itu perlu dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh negera dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas. Alumni SM-3T yang telah teruji berada di daerah pelosok tertinggal dan tidak perlu diragukan kemampuannya. Saya pun berpikir bisa-bisanya mereka mengajar di daerah terpencil, itu gila dan aneh menurutku karena kebanyakan dari mereka terbiasa dengan kemanjaan kota tetapi beruntungnya mereka-mereka ini masih ada di Indonesia, ikhlas membangun etos kerja, bekerja bukan karena tugas tetapi mengabdi bagi mereka adalah kebahagiaan. Sekarang ini Kabupaten Kepulauan Sangihe membutuhkan guru-guru yang berkualitas dan GGD menjadi salah satu solusi dalam pemerataan distribusi tenaga pendidik ke semua pelosok terpencil. GGD yang diangkat menjadi ASN melalui jalur khusus harus memiliki warna terang berbeda dibandingkan guru umum sehingga perbedaan positif itulah yang memantaskan dirinya sebagai Guru Garis Depan. Saya menantang seberapa lama daya tahan pengabdian para Guru Garis Depan nantinya tapi saya pun menaruh harapan bahwa GGD jangan hanya berorientasi pada materi semata karena mereka telah teruji tetapi harus terus diuji jangan sampai istilah ”teruji” itu hanya jualan saja untuk mendapatkan afirmasi pengangkatan ASN.

Pernyataan Bapak Hulman Pasaribu, M.Pd ini menjadi motivasi sekaligus sebuah tantangan yang harus dibuktikan bahwa Guru Garis Depan bukan guru biasa. Dengan ini juga dapat menambah semangat kepada tim untuk melanjutkan kegiatan MeAN di SMPN 2 Tabukan Tengah yang dilaksanakan selama 2 hari.

Sasaran Sekolah Kedua: SMPN 2 Tabukan Tengah

MeAN dibuka langsung oleh Kepala Sekolah Bapak Jew Adrian S.Or. Dalam sambutan beliau menyatakan “Menjadi suatu kebanggaan besar bagi kami sehingga ucapan terima kasih yang tinggi rasanya tidak cukup sebagai balasan dari terpilihnya sekolah SMPN 2 Tabukan Tengah sebagai sasaran kegiatan Mengedukasi Anak Negeri. Kegiatan dengan materi yang menyenangkan akan lebih praktis dan efektif untuk diserap siswa sebagai inspirasi dan motivasi untuk membangun harapan”.

Setelah kegiatan pembukaan, MeAN diawali pada pukul 10.00 dengan kegiatan pembuatan Koran Dinding untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa dengan membuat berita yang diangkat dari peristiwa yang terjadi di sekitar sekolah kemudian melaporkannya di depan kelas. Sedangkan pada kelas yang lain dilaksanakan latihan vocal group untuk meningkatkan kemampuan siswa di bidang kesenian. Pada pukul 13.00, potensi GGD melatih tarian Nyiur Melambai sebagai tarian khas Sulawesi Utara agar siswa dapat mengenali dan mencintai budaya lokal. Pada sore hari, pukul 15.00 dilaksanakan latihan kepramukaan yang diikuti oleh semua siswa. Semua kegiatan yang dilaksanakan pada hari pertama MeAN di SMPN 2 Tabukan Tengah dilanjutkan dihari kedua kecuali kegiatan literasi.

Pada hari kedua, ada beberapa tambahan kegiatan seperti Paikem dengan materi Garis Lurus Bergerak Beraturan, membuat kapal uap, tips menghadapi ujian nasional dan invitation card. Kegiatan Paikem ini dapat memberikan pengetahuan dengan metode dan model pembelajaran kreatif yang disampaikan secara menyenangkan. Dan untuk kerohanian dilaksanakan kegiatan games rohani Kristen dan Islam untuk mendekatkan memperkuat keimanan siswa terhadap Tuhan yang Maha Esa. Sedangkan untuk kegiatan kekaryaan dilaksanakan pelatihan pembuatan bunga dari bahan kantong plastik untuk membentuk jiwa kreatif siswa. Kegiatan terakhir di hari kedua ini adalah pelatihan kepramukaan sebagai lanjutan dihari pertama. Kegiatan ini berakhir pada pukul 05.00 sehingga pada waktu itu salah satu potensi GGD 2016 bertanya, Pulang atau ulang..? siswa serentak menjawab ulaaaang. Jawaban siswa memang sangat sederhana, tetapi dengan melihat cucuran keringat di pipinya dengan semangat mengikuti kegiatan kepramukaan menandakan bahwa jawaban itu tulus mengharapkan kegiatan tetap dilanjutkan. Meskipun mereka meminta kegiatan diulangi atau dilanjutkan tetapi Potensi GGD tetap konsisten pada waktu karena kegiatan ini harus selesai pada pukul 05.00. Tanpa mengurangi semangat belajar siswa, Potensi GGD memberikan pesan bahwa kegiatan kepramukaan ini bisa kalian kembangkan setelah kami kembali dengan melakukan latihan bersama sehingga kalian dapat menjadi pemuda-pemudi yang tangguh dan unggul.

Untuk kegiatan kesenian di dua sekolah ini, semuanya ditampilkan pada malam penutupan. Kegiatan penutupan dilaksanakan di Aula Kantor Desa Tariang Baru. Banyak hal yang sangat menarik malam itu, termasuk kelucuan dari anak-anak vocal group yang diikuti siswa SD dengan menyanyikan lagu ‘Terima Kasih Guruku’. Kepala Sekolah tidak yang menyangka di akhir lagu tersebut siswa memberikannya bunga dan menariknya untuk bernyayi bersama. Tangis haru terjadi diantara banyaknya yang menghadiri kegiatan penutupan tersebut. Selain itu, dalam sambutan Kepala Sekolah SMPN 2 Tabukan Tengah yang menyatakan bahwa penampilan siswa di malam penutupan MeAN ini adalah pertama kali di bidang kesenian diikuti oleh siswa selama SMPN 2 sejak berdirinya.

Reportase;

Tim Publikasi MeAN Sangihe

(Dikunjungi : 104 Kali)

.

Apa Reaksi Anda?

Terganggu Terganggu
0
Terganggu
Terhibur Terhibur
0
Terhibur
Terinspirasi Terinspirasi
0
Terinspirasi
Tidak Peduli Tidak Peduli
0
Tidak Peduli
Sangat Suka Sangat Suka
0
Sangat Suka

Komentar Anda

Share