Ketersediaan fasilitas belajar yang memadai tidak selamanya mampu membangkitkan keinginan siswa untuk belajar lebih keras jika tidak ada motivasi yang kuat. Pada dasarnya motivasi baik yang bersifat internal maupun eksternal merupakan kunci utama kesuksesan para peserta didik pada semua level pendidikan yang ada. Motivasi merupakan motor utama penggerak dunia peserta didik. Sehingga tanpa motivasi yang kuat, tidak akan ada tindakan nyata dari peserta didik untuk belajar lebih giat. Tidak sedikit siswa yang dalam waktu yang cukup lama mampu menyelesaikan game hingga beberapa level, namun sangat susah mengikuti pembelajaran di kelas dengan fokus walaupun hanya dalam rentang waktu 2 x 45 menit.
Membangun motivasi peserta didik merupakan salah satu peran utama seorang guru dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga pendidik. Membangun keakraban dan atmosfir yang positif adalah langkah awal untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Seorang guru sebisa mungkin mengupayakan terciptanya suasana belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan. Suasana belajar sangat berpengaruh terhadap motivasi siswa untuk belajar. Siswa yang tidak termotivasi secara otomatis tidak akan mengikuti pembelajaran secara efektif, tidak mampu menangkap informasi secara utuh, atau bahkan bisa menjadi penyebab munculnya kegaduhan di dalam kelas.
Selain berupaya menciptakan atmosfir kelas yang positif, seorang Guru dalam membangun motivasi peserta didiknya harus mampu mendiagnosa hal-hal yang menyebabkan mereka kurang termotivasi. Seorang peserta didik kurang termotivasi karena beberapa faktor, misalnya: peserta didik tidak punya minat terhadap materi ajar, peserta didik tidak mengerti tujuan pembelajaran yang diajarkan, peserta didik merasa tidak dilibatkan dalam menentukan solusi-solusi pembelajaran, peserta didik merasa tidak terbantu untuk mencapai prestasi akademik atau cita-citanya dan sebagainya.
Dari hasil diagnosa tersebut, seorang guru kemudian bisa menentukan solusi yang dianggap mampu membangun motivasi belajar peserta didik. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik:
- Tunjukkan ke peserta didik jika kita sebagai Guru memiliki pandangan positif dan rasa gembira terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Upayakan terjalin komunikasi yang baik, buat mereka tau jika kita peduli terhadap kekurangannya dan jadikan mereka merasa terbantu untuk menggapai masa depannya.
- Pilih kegiatan-kegiatan pembelajaran yang lebih dinamis dan menyenangkan. Ubah kebiasaan monoton ceramah dengan pembelajaran melalui diskusi dan game-game edukatif. Dorong siswa untuk berdebat secara santun, serta meriahkan materi ajar dengan tambahan visual menarik seperti animasi-animasi berwarna, diagram, bagan, video dan sebagainya.
- Hindari kritik yang berpotensi menjatuhkan mental peserta didik saat melakukan kesalahan dalam proses pembelajaran, coba untuk terus berempati dan memahami perasaan mereka. Yakinkan mereka jika kesalahan dalam proses pembelajaran tidak selamanya menjadi hal yang buruk. Mereka bisa belajar dari kesalahan tersebut, berupaya untuk lebih baik dan medorong mereka untuk memikirkan ide-ide baru sebagai solusi terhadap permasalahan-permasalahan tertentu.
- Berikan penghargaan pada peserta didik untuk setiap pencapaian dalam proses pembelajaran secekil apapun itu. Penghargaan tidak selamanya harus dalam bentuk barang. Memberikan tepuk tangan yang meriah, senyum manis, atau kalimat-kalimat sanjungan merupakan bentuk penghargaan yang tak kalah substansinya.
- Sebisa mungkin melibatkan peserta didik untuk berperan dan bertanggungjawab selama proses pembelajaran berlangsung. Atur mereka untuk bekerja kelompok dan upayakan setiap peserta didik mempunyai peran masing-masing.
- Ciptakan rasa kepemilikan diantara peserta didik. Hal ini akan membuat mereka merasa berbakat dan akan mendorong mereka untuk secara aktif berpartisiasi dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
- Buat peserta didik memahami korelasi materi ajar yang disampaikan dengan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Jika peserta didik tidak tau atau tidak percaya akan pentingnya materi ajar tertentu dalam kehidupan nyatanya, mereka tidak akan termotivasi untuk mempelajarinya. Luangkan sedikit waktu untuk mendemonstrasikan bagaimana materi ajar yang disampaikan berkorelasi dengan kehidupan sehari-harinya. Mereka akan sangat takjub jika mereka faham materi ajar yang disampaikan saat ini, kelak bisa membantu mereka untuk mengembangkan karir dan mencapai cita-citanya.
Keyakinan akan pentingnya membangun motivasi peserta didik lahir dari pengalaman pribadi saya selama mengabdikan diri sebagai tenaga pendidik pada lembaga pendidikan formal maupun nonformal. Hal ini juga didukung dari hasil berbagi pengalaman dengan beberapa rekan tenaga pendidik lainnya. Peserta didik yang memiliki motivasi belajar yang kuat akan menunjukkan partisipasi yang jauh lebih aktif dibandingkan rekan-rekannya yang tidak termotivasi.
Jika pembaca memiliki ide lain, mari kita saling berbagi lewat forum jurnalisme ini. Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat. Salam Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia.