Guru adalah salah satu profesi yang memiliki sumbangsih besar terhadap pembangunan bangsa ini. Dengan adanya guru SM-3T dapat memberikan angin segar terhadap pemerataan pembangunan SDM di seluruh pelosok Indonesia. Memang menjadi seorang guru dituntut memiliki keahlian khusus karena memiliki tantangan tersendiri. Apalagi bagi seorang guru SM-3T yang mengabdi di pelosok, di mana tempat mereka mengabdikan diri jauh dari yang namanya kecanggihan zaman.
Dari ribuan guru SM-3T yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, mereka semua adalah pahlawan dan pejuang pendidikan. Selain tugas mengajar, para guru SM-3T memiliki tugas kemasyarakatan yakni bagaimana memberdayakan masyarakat serta ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Dengan adanya tugas ini, guru SM-3T dituntut memiliki kecakapan emosional agar dapat menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat lokal.
Saya adalah salah satu pejuang pendidikan di pelosok negeri ini. Tak pelak saya harus menghadapi yang namanya rintangan dalam menjalankan tugas. Selama ini banyak kejadian yang terjadi di masyarakat mulai dari perkelahian, mabok-mabokan, dll. Alhamdulillah di tempat saya mengabdi, profesi guru sangat dihargai, jadi saya tidak merasa khawatir akan keselamatan kami di sini. Warga di sini sangatlah ramah terhadap kami, setiap berpapasan mereka selalu mengucapkan salam. Oleh karena itu, selama kami di sini hubungan kami dengan masyarakat lokal berjalan baik. Mereka pun sering membantu kami apakah itu dalam bentuk bahan makanan atau tenaga mereka. Inilah bukti bahwa mereka peduli akan pentingnya pendidikan bagi kemajuan suatu daerah. Tidak akan maju suatu daerah jika kualitas sumber daya manusianya rendah. Pembangunan bisa berjalan apabila SDM sudah mumpuni dalam setiap aspek.
Untuk menjalin hubungan yang baik tentu diawali dengan kegiatan yang positif. Salah satu contohnya adalah kegiatan olahraga seperti yang kami lakukan setiap sore yaitu bermain bola voli bersama warga. Setiap perbuatan positif yang kamu lakukan akan berdampak positif terhadap dirimu dan orang lain. Kami pun tambah akrab dengan warga, canda tawa sering mewarnai kebersamaan kami. Inilah bukti bahwa kebersamaan itu sangatlah indah, apabila kita selalu memaknainya dengan pelaksanaan berbagai kegiatan positif. Dengan berjalannya program ini, kami dapat mengenali karaktek dan watak orang di sini. Kami pun bisa menyatu dengan masyarakat setempat, tanpa ada rasa canggung atau malu.
Kegiatan lain yang bisa dijadikan sebagai contoh kebersamaan dan persatuan antara guru SM-3T dengan seluruh lapisan masyarakat yaitu pada saat perayaan Hari Pendidikan Nasional. Di mana pada saat itu, kami mengadakan beberapa perlombaan bagi siswa baik SD maupun SMP. Kegiatan ini disambut baik oleh seluruh lapisan masyarakat. Di akhir kegiatan ditutup dengan senam dan jalan santai bersama masyarakat. Kegiatan ini berlangsung meriah, meskipun sempat diguyur hujan pada saat penyerahan hadiah kupon untuk jalan santai. Namun itu bukan penghalang, kegiatan terus berlangsung sampai dengan penutupan kegiatan. Puncak acaranya adalah upacara peringatan hari pendidikan nasional yang berjalan dengan lancar dan hikmat.
Semua elemen dalam masyarakat harus menyatu untuk membentuk suatu ikatan atau hubungan kerjasama yang baik dalam membangun bangsa. Tanpa adanya kerjasama yang baik suatu daerah tidak akan maju dan berkembang dalam pembangunan SDM, infrastruktur, dan kemajuan pendidikan. Oleh karena itu, mari kita semua berpegang tangan dan merangkul semua lapisan masyarakat demi terwujudnya percepatan pembangunan di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).