Orang bilang hidup ini pilihan, maka dari itu kita bebas memilih jalan yang akan kita tuju. Menjadi Guru SM-3T sebagai pendidik dan pengajar muda adalah pilihanku saat itu. Awalnya memang sulit rasanya hingga tiba pada keputusan dengan pilihan lain yang jauh lebih nyaman, berkarir dari pekerjaan yang sudah kudapatkan, melanjutkan jenjang pendidikan S2 dan tinggal bersama keluarga. Namun semua itu adalah pilihan yang kemudian kutinggalkan.
Berlayar dan teruslah berlayar, teramat disayangkan jika hidup ini dihabiskan dengan terus berada di zona nyaman. Hidup dalam keterbatasan, seringkali memacu potensi kita hingga tiba pada kondisi terbaik yang bisa kita lakukan. Inilah cerita awal saya mengabdi, karena saya punya sedikit ilmu, maka saya pilih mengajar dan berbagi ilmu untuk saudara-saudaraku di pelosok negeri.
Menjadi bagian dari SM-3T tidaklah mudah, kami harus memenuhi berbagai macam persyaratan dan proses seleksi yang begitu ketat. Saya bersyukur bisa diberikan sebuah kesempatan emas yang tak semua orang bisa mendapatkannya. Inilah saatnya kita menjadi lebih tahu, lebih peduli dan berbuat aksi nyata untuk Indonesia.
Mengabdikan diri di pelosok negeri membuat kita akan mengenal secara langsung Indonesia dari sudut pandang yang berbeda. Meski keterbatasan sering kali kami temui, namun semangat jangan pernah surut untuk mencerdaskan anak bangsa. Tanamkanlah dalam benak kita bahwa ilmu adalah investasi yang menjanjikan bagi anak bangsa di masa yang akan datang.
Salam Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia. SM-3T UNM (Universitas Negeri Makassar) Angkatan V Penempatan Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.