Pada saat yang bersamaan, mungkin yang lain sementara sibuk memikirkan tunjangan profesi guru yang belum keluar, yang lain mungkin lagi sibuk memikirkan tunjangan daerah khusus yang juga belum cair. Atau yang lain mungkin lagi sibuk memantapkan karirnya melalui keikutsertaan dalam mengikuti pelatihan-pelatihan. Di antara kesibukan tersebut, mari kita tetap menyadari apa tujuan yang hakiki dari posisi kita sebagai guru? Apa sebenarnya tujuan akhir atau outputĀ dari proses mendidik kita?
Apakah anak didik kita harus berbicara langsung bahwa mereka kurang akan perhatian kita selama ini? apakah kita tidak peka dengan kebutuhan pendidikan yang tergambar dari raut wajah mereka? mau sampai kapan kita akan melihat proses pendidikan seperti itu? bukankah itu semua merupakan bagian dari tanggung jawab kita sebagai pendidik? wajarkah kita hanya fokus memikirkan hak kita, tapi justru tanggung jawab belum kita laksanakan secara maksimal?
Berdasar komitmen ingin berkontribusi lebih, maka kami dari Guru Garis Depan (GGD) Aceh Timur melibatkan diri dalam program Mengedukasi Anak Negeri (MeAN) Masyarakat SM-3T Institute yang mengusung konten kegiatan utama, yakni implementasi kompetensi alumni sebagai guru profesional, penggiatan gerakan literasi sekolah, dan penyaluran donasi SM-3T Peduli. Kegiatan MeAN di Aceh Timur dilaksanakan oleh Masyarakat SM-3T Indonesia wilayah Aceh dengan waktu penyelenggaraan 2 hari yaitu tanggal 17 dan 18 Maret 2018
Dengan kerja keras panitia dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk keberterimaan masyarakat setempat, akhirnya kegiatan Mengedukasi Anak Negeri di Aceh Timur terlaksana dengan baik dan memberikan dampak yang cukup signifikan dirasakan oleh para penerima program
Wahai sahabat GGD di manapun berada, mari kita aplikasikan kerja terbaik di lapangan. Menerjemahkan secara nyata bukti bahwa GGD adalah guru yang bisa memberikan peran maksimal bagi warga sekolah dan masyarakat. GGD adalah Pendidik Bersahabat dan Bermaslahat!