Demi Sekolah, Mereka Tak Gentar dengan Musim Selatan


Desa Serat  masih berada satu pulau dengan desa Nyamuk yang menjadi ibukota Kecamatan Siantan Timur Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi KEPRI. Bila dilihat dari peta Desa Serat berada di sebelah selatan  dan desa Nyamuk terletak di ujung Timur juga menghadap ke selatan. Meski berada satu pulau tapi tak ada akses jalan darat, satu-satunya cara hanya melalui laut. Pompong (sebutan Masyarakat Anambas untuk perahu motor) menjadi satu-satunya sarana masyarakat desa Serat untuk pergi kemanapun.

Perkenalkan nama saya Zulfahmi dan pernah setahun mengabdi sebagai guru muda SM-3T angkatan IV Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH) yang bertugas SDN 004 Serat.  Di sekolah itu saya tidak sendiri, ada juga seorang guru muda lagi yang berasal dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) namanya Yuli Dwi Khairani yang biasanya saya singkat YDK. Kami juga tinggal di desa yang mempunyai sekitar 50 KK ini.

Desa yang sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan bagan ini hanya mempunyai 1 sekolah yaitu SD yang terletak tepat di tengah-tengah desa sedangkan untuk SMP dan SMA terdekat itu ada di desa nyamuk. Setiap pagi jam setengah 7 (kecuali hari minggu) semua berkumpul di pelabuhan dan mereka naik pompong yang khusus untuk mengangkut anak sekolah (masa itu pompong yang ngangkut anak sekolah masih mendapatkan subsidi pemerintah daerah, jadi siswa tak perlu membayar ongkos pompong untuk perjalanan pulang-pergi) .

Bagi anak-anak desa Serat sekolah itu menyenangkan (asumsi saya), karena mereka tak pernah bolos sekolah kecuali sakit atau karena ada hal yang mendesak. Mungkin di sekolah mereka bisa melakukan banyak hal daripada hanya tinggal di rumah. Saya  sangat senang pernah berada di antara mereka, berada di antara anak-anak yang semangatnya mengalahkan ombak musim selatan.

Mungkin pembaca akan bertanya-tanya, kenapa dengan musim selatan? Sebahaya apa lautnya ketika musim selatan? Atau pertanyaan-pertanyaan lain. Saya akan sedikit menceritakan tentang keadaan laut di kabupaten Kepulauan Anambas. Biasanya masyarakat di sini hanya membicarakan 3 musim, yaitu musim utara, musim timur, dan musim selatan. Sebagai seorang yang amatir dalam berenang, saya suka musim timur. Lautnya bak air dalam kolam, begitu tenang dan biasanya hadir di sekitar bulan Februari -April selepas musim utara berlalu (saran saya kalau mau jalan-jalan ke Anambas sebaiknya bulan-bulan ini). Musim utara biasanya disertai angin kencang dan ombak besar di lautan sebelah utara. Musim selatan tak disertai angin kencang, ombaknya lebih besar dari musim utara (apalagi desa Serat yang menghadap ke selatan). Musim selatan hadir setelah musim timur berlalu.

Musim selatan membuat para nelayan bagan dan nelayan pencari ikan berhenti melaut, harga ikan pun akan melonjak mahal. Musim selatan juga membuat para warga harus berpikir 2 kali untuk berangkat ke kota untuk belanja. Tapi bagi para pelajar dari Desa Serat, musim selatan bukanlah alasan untuk tidak sekolah. Selama Bang Herman (pengemudi pompong) masih sanggup melewati gelombang-gelombang yang menari di lautan pulau Bajau itu, para pelajar tetap akan ke sekolah. Pada hari biasa lama perjalanan dari desa Serat ke desa Nyamuk bias dilalui selama 30-40 menit tapi di musim selatan perjalanannya bias memakan waktu satu jam. Buat saya itu perjalanan yang sangat berat.

Ketika menaiki pompong, para pelajar itu tidak menggunakan seragam sekolah, mereka baru memakai seragam sekolah bila sudah sampai di desa Nyamuk. Bila pembaca menanyakan kenapa? Maka jawabannya tidak ada dari mereka yang tidak mandi air laut. Pompong akan melewati ombak-ombak yang tingginya hampir 2 meter dan dengan muatan yang lumayan berat. Saat ombak menyentuh badan pompong maka percikan-percikan air laut berhamburan ke dalam lambung pompong. Suatu perjalanan yang menakutkan dan juga memacu adrenalin para pendatang seperti saya. Salut untuk para siswa-siswi desa Serat. Semoga mereka bisa mencapai kesuksesan di masa depan.

Bila pembaca ingin mengalaminya langsung, saya sarankan untuk berkunjung ke kepulauan Anambas di bulai Mei atau Juni. Nikmatilah sensasi musim selatan.

(Dikunjungi : 311 Kali)

.

Apa Reaksi Anda?

Terganggu Terganggu
0
Terganggu
Terhibur Terhibur
0
Terhibur
Terinspirasi Terinspirasi
0
Terinspirasi
Tidak Peduli Tidak Peduli
0
Tidak Peduli
Sangat Suka Sangat Suka
4
Sangat Suka

Komentar Anda

Share