SM-3T adalah kesiapan lahir batin untuk meninggalkan zona nyaman. Bertekad untuk SM-3T berarti siap dengan semua kemungkinan. Orang-orang yang memilih pada akhirnya adalah mereka yang terpilih. Bagaimanapun, hidup adalah campur tangan Tuhan. Saat kau memutuskan untuk pergi, kuyakin, bersamamu, telah ikut pula sebuah kepercayaan bahwa Tuhan akan selalu melindungimu, dalam kondisi apapun itu.
Aku menatap monitor sambil kembali membayangkan apa yang pernah kulalui pada satu tahunku yang berharga itu. Dan dengan segala kerendahanku sebagai manusia, aku mengaku bahwa tidak ada yang bisa kuubah, namun pada situasi yang sama, Tuhan mengubahku dengan cara yang terarah. Ada kalanya aku merasa sombong, merasa bahwa aku bisa melakukan semuanya tanpa meminta bantuan Beliau. Ada kalanya Tuhan membiarkanku dengan semua keangkuhanku. Hingga akhirnya Tuhan menghukumku dengan tidak lagi memberi apa yang aku mau. Sampai aku sadar, pada sebuah titik bahwa hidup adalah kebaikan Tuhan tanpa nalar.
Beliau yang memilihkan daerah penempatan, yang pada awalnya kau pikir ragu untuk bertahan, namun akhirnya aku merasa nyaman. Beliau yang pilihkan untukku satu atau dua orang teman, agar bersama membuatku lebih aman. Beliau pilihkan untukku sekolah dan anak-anak, agar dari sana aku bisa belajar banyak. Sengaja Beliau beri aku masalah, agar aku tidak lemah. Beliau beri kesulitan, agar aku paham, sejatinya hidup adalah permintaan.
Hingga selain pengalaman, yang kubawa pulang adalah hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan. SM-3T adalah doa-doa, satu tahun yang membuat hubunganku dengan Tuhan lebih dekat dari biasanya. Kupikir hal yang sama juga terjadi padamu. Hubunganmu dengan Tuhan akan jauh lebih dekat setelah SM-3T membawamu merasakan kebaikan tanpa sekat.
Foto: Etos SM-3T Sumba Timur Angkatan I
