Puisi: Kita, Rindu, dan 100% Lulus UKMPPG


Ada yang menghunjam terlampau dalam
Menjelma akar pada barisan kenang
Dan kerap ingin kuperbincangkan

Pengabdian di pelosok
Menjadikan kita berada pada satu gugusan mimpi
terekam dalam baris-baris melodi
Maju bersama mencerdaskan Indonesia

Kita tertawa dan tersedu bersama
Ngiang canda bermunculan di celah jendela
berbisik pula sendu dari balik pintu

April menghujan
Teriakan lantang penuh rindu
Berdesir di lantai satu hingga rooftop
Makan, Katrol, senam, miss angola, finger, ayus, latihan, pangeran Rachman, absen, antri mandi,
Serta canda tawa di akhir senja

Hitam putih kehidupan
Layaknya pakaian seragam
Mengisi ruang 17 lantai
Mempersiapkan perangkat peerteaching
Aroma kopi sebagai benteng pertahanan
namun jatuh tergeletak tak berdaya jua di sudut kelas
Hampir tewas menggemaskan
Dibangunkan oleh mimpi dari senyuman uga yang mempesona

Takdir begitu angkuh
memaksa impian tertunda
Memisahkan kita yang sedang merangkak

Tak ada yang berlari sendirian
Perjuangan pun nyatanya belum usai
Tangis harus dibasuh
Ragu meski kita bunuh
Tuhan mengabulkan segala doa
Sebab di garis akhir kita akan saling sambut

Saudaraku…
Asrama menjadi saksi
Harapan ialah bukti
Kenangan telah prasasti
Saling erat menggenggam
Tuk saling menguatkan

Kehadiranmu, kehadiranku, kehadiran kita
ialah rindu yang harus dibayar tuntas dengan lulus 100%

 

Puisi Berantai, karya Sri Wahyuni, Hendra Hermawan, dan Zulfadli Yusuf

(Dikunjungi : 408 Kali)

.

Apa Reaksi Anda?

Terganggu Terganggu
0
Terganggu
Terhibur Terhibur
1
Terhibur
Terinspirasi Terinspirasi
2
Terinspirasi
Tidak Peduli Tidak Peduli
0
Tidak Peduli
Sangat Suka Sangat Suka
11
Sangat Suka

Komentar Anda

Share