Tahun memang telah memaksa kita terpisah, namun rusuh dan resah tidak akan terbelah, kau merasakannya, begitu pula mereka. Teman-temanmu mungkin tidak memberi motivasi, sebab mereka tahu, tak pandai menyentuh batinmu. Mereka barangkali juga tidak menuliskan apapun untuk menyemangatimu, karena mungkin mereka merasa tidak cukup layak berbasa-basi seperti itu. Dan ketika kita tidak bisa kembali mengulang semuanya: berkumpul untuk belajar, membahas soal, membuka pasal demi pasal, memperdebatkan jawaban dan lain sebaginya, kau merasa bahwa perjuangan ini adalah kesendirian yang disengaja. Padahal sebenarnya tidak, mereka yang kau sangka tak peduli bisa saja selalu mendoakanmu dengan sungguh-sungguh. Kau tahu, banyak orang menyayangimu dengan cara yang kaku: khawatir tanpa mengatakan apa-apa, lalu berdoa meski tanpa kau minta
Semoga apa yang menjadi kehendak dari kita (lulus maksimal) juga merupakan persambungan dari kehendak Tuhan. Aamiin ya Rabbal Alamin
