Tidak semua orang, ketika mengikuti seleksi SM-3T ditemani oleh teman, ada juga yang ditemani oleh pacar, juga mantan. Apapun itu, yang jelas semuanya berada di luar kategoriku. Kau mungkin sama sepertiku, orang yang ‘sendiri’ memulai awal perjuangannya ‘di garis ini’. Teman dekat dan sahabat yang tak dapat kuajak satu dengan cara pikirku memilih jalan lain dan akhirnya kami tidak bertemu. Kita (kau dan aku yang sendiri-sendiri itu) lalu memulainya tanpa menggantungkan diri (pada orang lain), tanpa harus ditemani. Kita kemudian menjalani proses, berusaha, berdoa hingga akhirnya Tuhan menjadikannya sebagai sesuatu yang nyata.
Kau barangkali juga merasa ada yang kurang, ketika sebagian orang menjalani tes, mengurus persyaratan administrasi, menunggu pengumuman -dan lain sebagainya yang dilakukan bersama- sementara kau sendirian. Namun sekali lagi, kau melakukannya meski tanpa ditemani. Tanpa kita sadari, dalam proses itu kemudian kita berkenalan dengan orang baru, memulai sesuatu dengan caramu, mencari teman yang akan ‘segaris’ denganmu. Tersenyum, menyapa, seakrab mungkin. Begitulah, hingga akhirnya kau dan orang baru itu sama-sama tahu, akan ditempatkan dimana. Jika kemudian penempatannya berbeda, maka kita harus kembali memulainya. Berkenalan dengan orang baru bukanlah sebuah hal yang merugikan. Sebetulnya kita sedang menjalin keutungan dengan mencari banyak teman. Dan keberuntunganku, telah dimulai saat aku mengenal mereka. Kurasa hal yang sama juga telah terjadi denganmu. Kau pasti punya banyak teman baik, melebihi aku.
Nyatanya, daerah penempatan itu menghangatkan. Kondisi yang sama membuat kita akhirnya nyaman untuk bersama. Jauh dari orang tua, program kerja, uang bulanan, bertualang, puasa di tanah orang, merayakan lebaran, terkadang konflik, tertawa, rindu rumah, tangis yang pecah adalah suka duka yang pada akhirnya membuat kita merasa satu tahun itu bermakna. Jika salah satu faktor yang mendorong persatuan dan kesatuan bangsa pada 1908 sebagai awal kebangkitan nasional adalah kesamaan nasib, maka hal yang sama juga akan berlaku pada SM-3T, orang-orang sepenempatan akan bersatu, biasanya solid (yang renggang disebabkan oleh perbedaan prinsip). Dari satu tahun itu aku belajar satu hal, Tuhan tidak akan pernah membiarkanmu sendiri, namun jika sepulang SM-3T kau masih jomblo, maka sungguh itu tidak ada hubungannya dengan tulisan ini