Pembukaan OSN SD oleh Kadisdik Karimun
Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat sekolah dasar merupakan ajang bergengsi bagi putra-putri terbaik di negeri ini untuk membuktikan kemampuannya. Meski bukan satu-satunya, OSN SD adalah satu dari sekian banyak ajang penyaluran minat dan bakat siswa. Oleh karenanya, sebagai Guru Garis Depan, GGD Karimun tak ketinggalan mengambil peran dan peluang untuk menyukseskan ajang ini sebagai guru pendamping
Bertempat di Hotel 21 Karimun, Coastal Area, seleksi tingkat Kabupaten Karimun dilaksanakan pada 12 – 14 Februari 2018. Diikuti oleh enam puluh siswa dari berbagai pulau di Kabupaten ini yang terbagi menjadi dua cabang, matematika dan ipa yang masing-masingnya berjumlah tiga puluh siswa.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun dan pada kesempatan ini, perwakilan GGD berkesempatan untuk bersapa sebentar dengan beliau. Pesan yang disampaikan oleh Kadisdik dalam pembukaan kepada seluruh peserta dan guru pendamping yang hadir, “Berkompetisilah dengan baik dan sehat. Anak-anak yang ikut Osn itu adalah anak-anak yang pintar dan juga memiliki akhlak yang baik. Apalagi anak-anak MIPA itu ciri-cirinya tekun dan rajin. Kepada guru pendamping, kami harapkan untuk senantiasa membimbing mereka.”
Bukan sekadar kompetisi
Ada banyak pelajaran yang didapatkan oleh siswa dan juga guru pendamping selama pra hingga pelaksanaan OSN SD ini. Ialah tentang mental yang siap bertarung, belajar cepat dan juga percaya diri. Siswa dari pulau-pulau untuk pertama kalinya bertemu dengan banyak teman baru yang seusianya dan saling berkompetisi. Tentang menang dan kalah adalah sebuah keniscayaan. Yang terpenting adalah berani maju dan mencoba terlebih dahulu. Agar tak seperti katak dalam tempurung. Merasa hebat di kandang sendiri. Hal ini benar-benar terasa sebagai bentuk uji nyali bagi siswa dari pulau. Terlebih yang memang belum memiliki waktu khusus untuk pembinaan osn sd atau sejenis ekstrakurikuler MIPA.
Bagi guru pendamping, ini adalah sebuah even untuk evaluasi. Seberapa jauh kita telah berjuang dan memotivasi siswa utuk terus berjuang. Juga menjadi pelajaran untuk waktu-waktu yang akan datang. Setelah ini, kita sedikit tidaknya tahu proses kegiatan ini untuk di kabupaten tempat kita mengabdi.
Hasil adalah kerjasama antara siswa, guru, dan orang tua
Tak dipungkiri, catatan lain yang begitu terlihat nyata adalah hasil adalah kumpulan-kumpulan proses kerjasama yang baik antara siswa, guru dan orang tua. Tak cukup jika siswa saja yang memiliki kemauan yang kuat, guru dan orang tua juga harus memiliki kemauan yang kuat untuk maju. Tak cukup hanya guru saja yang senantiasa memotivasi siswa, tetapi tidak ada dukungan yang kuat dari kedua orang tuanya. Ketiganya harus seimbang karena ini bukan perihal menentukan juara 1, 2 dan 3 saja.
Ini adalah tentang keberlanjutan semangat belajar siswa-siswi. Ini adalah tentang keberlanjutan masa depan generasi Indonesia di masa yang akan datang. Kembali mengutip pesan dari Kadisdik Karimun, “Jika nanti ada siswa yang terpilih menjadi juara dan akan mewakili Kabupaten Karimun ini, mohon sekiranya guru dan orang tua lebih menggiatkan proses pembelajaran. Kalau perlu, hadirkan guru yang sekiranya kompeten dan mendalam terkait satu bahasan tertentu jika kita tidak bisa. Dengan tetap senantiasa berkoordinasi dengan dinas pendidikan. Kita semua harus bergandengan. Jangan hanya karena tak rela melepas anak kita ikut olimpiade ke tempat yang agak jauh dari kampung kita, lantas menghalangi langkah anak kita untuk berprestasi.” Oleh karenanya, jangan kalah dengan keadaan apapun yang sedang kita hadapi. Semua dapat diatasi dengan saling kerjasama, saling terbuka dan saling mempercayai.
Karimun, 15 Februari 2018