Keluarga besar Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T), serta program Guru Garis Depan (GGD) Kemendikbud ditimpa kabar duka. Dua orang pendidik dari program ini berpulang ke rahmatullah. Keduanya yaitu, Nur Takwa, peserta GGD 2016 Kabupaten Buol, serta Mifta Magfirah, peserta GGD penempatan Konawe, Rabu 25 Oktober 2017.
Atas nama kemanusiaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengutus tim untuk menyambangi rumah duka dari 2 pendidik masa depan bangsa tersebut. Perwakilan Kemendikbud yaitu Ibu Dra. Nike Kusumahani, M.Pd selaku Kasubdit PK PLK dan SILN, Dit. Pembinaan Guru Dikdas. Selain itu, turut hadir pengurus Yayasan Masyarakat SM-3T Institute (MSI) serta Wakil Direktur Program Pengembangan Profesi Guru (P3G) Universitas Negeri Makassar.
Rombongan tersebut berangkat dari Makassar, Sulawesi Selatan menuju rumah kediaman Nur Takwa, di Kabupaten Bone. Rombongan ini berjumlah 3 mobil. Setelah itu, rombongan lanjut menyambangi kediaman Mifta Magfirah di Kabupaten Bulukumba.
Kasubdit PK PLK dan SILN, Dit. Pembinaan Guru Dikdas, Dra. Nike Kusumahani, M.Pd. turut memberikan dorongan moril dan santunan kepada keluarga yang ditinggal. Kehadiran beliau merupakan bentuk kepedulian kemanusiaan dari Kemendikbud.
Sementara itu, Direktur MSI, Akhiruddin juga turut menyampaikan harapan agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran dalam menjalani kehidupan. “Semoga amal ibadah almarhum/almarhumah diterima di sisa Allah Swt” tambahnya .
“Mifta memiliki keinginan untuk mengajar. Sejak kecil dia tekun belajar dan selalu memeroleh peringkat yang baik di sekolah. Namun Tuhan rupanya memanggil anak saya lebih cepat,” kenang Ayah Mifta Magfirah di kediamannya.