Aku akan menyimpanya dengan merasakan setiap rasa
Jika aku telah jauh pergi
Kuharap tak ada duka seperti kemarin saat kita bersama
Atau bahkan tertawa bersama dalam senyum yang merekah
Entah harus kumulai dengan abjad mana
Biarlah kumulai dengan abjad A
A….Anak-anak kusayang
Bila kelak mataku padam atau kutak lagi di sini
Kuharap kalian tetaplah belajar
Sebab ditanganmullah bangsa ini akan dipertaruhkan
Belajarlah dengan giat seperti fajar yang tak henti-hentinya menyapa bumi ini..
Anak-anakku sayang
Adakah yang tersisa padaku untuk hari ini?
Suka dan duka ini kian berpagut di lereng hati ini
Di teduh mata kalian
Puisi ini telah menjadi sungai yang menampung segalanya
Maka izinkanlah sekali ini
Kutatap wajah kalian, biar kulukis wajah kalian di kalbuku
Sebab berpisah dengan kalian adalah perang terbesar buatku
Anak-anakku sayang
Sungai adalah keluasan hati kalian
Menampung beribu keluh tentang semuanya
Maafkanlah aku
Kalau selama ini pernah membuat raut kalian meringsing meringkai
Atau bahkan memberi kalut di hati kalian
Meski seluruh sungai kalian tabur luka
Dan bilah-bilah kayu jadikan doa serapah
Takkan habis kutulis cinta dan ribuan puisi maaf
Bahkan dengan seribu kesunyian akan jadi hablur doa
Anak-anak kusayang
-Seperti doa, akan kukekalkan nama kalian dalam sajak-
Sekali waktu jangan lupakan aku
Dan ingatlah tentang lembar-lembar kenangan yang pernah kita rangkai bersama
Anak-Anak Smp N 1 Mentarang