Penulis memilih menggunakan sebutan Guru Garis Depan tanpa akronim “GGD” untuk mencoba memberikan pemaknaan lugas tentang profesi mulia ini.
Guru Garis Depan memiliki nilai inklusif terhadap pendidikan masa kini. Bukan semata menjadi label bagi guru yang mendidik di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal namun sebutan Guru Garis Depan menjadi penjaga marwah profesi dan dipatrikan oleh insan muda-mudi negeri ini sebagai langkah besar membangun tanah tumpah darah sendiri. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Muhadjir Efendi menyatakan “Guru Garis Depan diharapkan dapat memotret kondisi ketertinggalan dan menjadi agen perubahan di tempat pengabdian”. Untuk pencapaian matlamat di setiap persemaiannya, Guru Garis Depan tidak ingin berada pada kerugian karena lalai pada pijakan di tempat tugas sehingga memproyeksikan berbagai ragam program di bidang pendidikan dan kemasyarakatkan.
- Program Wajib Belajar
Di lingkungan penugasan Guru Garis Depan masih ditemukan anak putus sekolah sehingga diperlukan upaya layanan khusus untuk memberikan stimulus solusi terhadap problem pendidikan tersebut. Dengan lebih responsif, Guru Garis Depan mengupayakan di setiap tempat penugasan tidak lagi ditemukan anak yang mengalami putus sekolah atau tidak bersekolah.
- Gerakan Literasi
Dalam rangka menginisiasi penumbuhan budi pekerti, pemerintah telah membentuk program Gerakan Literasi Bangsa. Untuk mendukung program tersebut, Guru Garis Depan membentuk kegiatan edukasi seperti :
- Literasi Lima Menit
Literasi lima menit ini dapat diterapkan oleh guru pada awal pembelajaran. Ini sangat kontekstual pada kondisi pembelajaran di daerah 3T mengingat pengetahuan literasi anak masih sangat rendah. Dengan memberikan pembiasaan membaca, menulis, menghitung dan berbicara maka akan terbentuk budaya literasi yang kuat pada anak.
- Perpustakaan Punggung
Prinsip perpustakaan punggung ini adalah “semua tempat adalah guru dan guru berada di semua tempat”. Perpustakaan punggung menjadi model pustaka yang fleksibel dan dinamis yang perlu didukung sebagai bentuk kepedulian bersama dalam rangka pengembangan literasi anak terkhsusus anak-anak yang berada di daerah pinggiran. Perpustakaan Punggung dimaksudkan adalah setiap anak diharuskan dapat memiliki tas dan buku yang difasilitasi oleh Guru Garis Depan.
- Saung Literasi
Saung Literasi akan menjadi pusat kegiatan belajar seperti gerakan literasi : melek aksara, melek teknologi serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat. Untuk mendapatkan buku penunjang, Guru Garis Depan akan menjalin mitra bersama dermawan pendidikan dan memanfaatkan kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama PT. Pos Indonesia dalam program penguatan literasi bangsa yang menggratiskan pengiriman buku pada setiap tanggal 17.
- 1001 Seragam untuk Pendidikan
Kita ketahui bersama bahwa tiap-tiap siswa memiliki latar belakang yang berbeda. Olehnya itu seragam sekolah akan menyetarakan status sosial dan memberikan identitas kepada anak sebagai insan terdidik. Atas dasar itu, Guru Garis Depan perlu memfasilitasi pengadaan seragam (baju, celana, topi, dasi, sepatu,dan kaos kaki) bagi anak yang membutuhkan dan tergolong kurang mampu dengan menggunakan dana urunan.
- Sekolah Sehat
Lingkungan sekolah adalah kesatuan lingkungan fisik, mental dan sosial sehingga perlu memenuhi syarat-syarat kesehatan yang dapat mendukung proses belajar efektif. Sekolah Sehat perlu dirintis untuk menjaga ketersediaan air bersih, tempat cuci tangan, toilet, tempat sampah dan area bebas asap merokok.
- Mengedukasi Anak Negeri
Mengedukasi Anak Negeri adalah metode yang mengintegrasikan pembelajaran indoor dan outdoor yang dapat memberikan rangsangan edukasi kepada siswa melalui kegiatan yang kreatif dan menyenangkan. Berbagai kegiatan dapat dilakukan seperti : kelas insipiratif, pembuatan hasta karya, games edukatif, kepramukaan, literasi, kerohanian dan pelatihan seni dan olahraga. Mengedukasi Anak Negeri akan memberikan model dan metode pembelajaran kontekstual yang ramah terhadap kebutuhan pengetahuan anak dan masyarakat setempat.
- Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat sangat perlu dan merupakan hal yang wajib dilakukan mengingat pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang sedemikian pesatnya belakangan ini mempengaruhi kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri. Untuk itu, masyarakat diharapkan mampu mengikuti perkembangan dengan memberdayakan kemampuan dirinya sendiri secara berkelompok maupun mandiri. Beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat yaitu penyuluhan kesehatan dan pendidikan, penghijauan, pelatihan kekaryaan dan membangun sektor UKM untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
- Program Penguatan Kompetensi Guru
Guru Mulia Karena Karya. Olehnya itu, guru harus terus mengasa kompetensi dirinya agar karya dapat berhasil guna untuk kemajuan diri pribadinya sebagai insan pendidik maupun untuk pengembangan pendidikan masyarakat. Kegiatan pendukung dari program penguatan kompetensi guru ini berupa kegiatan pengembangan media pembelajaran, belajar progresif dan pembuatan karya ilmiah serta pengelolaan media publikasi program :
- Pengembangan Media Pembelajaran Kontekstual
Media Pembelajaran sifatnya wajib ada bagi guru. Dalam kondisi di daerah terpencil, guru perlu tetap menyadari bahwa media adalah alat komunikasi guru untuk menyampaikan pesan pendidikan kepada peserta didik. Meski pun berada di daerah berkatogori tertinggal tetapi keterbatasan bukanlah jebakan bagi Guru untuk tidak mengembangkan Media Pembelajaran.
- Belajar Progresif
Uji Kompetensi Guru (UKG) adalah ujian untuk mengukur kompetensi dasar tentang bidang studi dan pedagogik dalam domain content guru. Kompetensi dasar yang diujikan sesuai dengan bidang studi sertifikasi dan sesuai dengan kualifikasi akademik guru. Hasil Ujian Kompentensi Guru (UKG) dapat menunjukkan bahwa Garis Depan bukanlah guru premature tetapi menjadi potensi produktif daerah di bidang pendidikan. Untuk itu, kita perlu mempersiapkan diri dengan membentuk kelompok belajar progresif sesama guru maupun belajar mandiri. Setiap kelompok secara bersama-sama/mandiri membuat bank soal sebagai referensi pengembangan profesionalisme guru.
Meningkatnya kompetensi guru yang ditunjukkan dengan nilai maksimal UKG juga akan memberikan efek positif bagi pemerintah daerah terkhusus Dinas Pendidikan sebagai pelaku konseptor dan manajemen pendidikan di daerah.
- Pembuatan Karya Ilmiah
Karya Ilmiah akan menjadi catatan penting dari perjalanan Guru Garis Depan yang ditulis dalam bentuk buku. Guru Garis Depan akan menyajikan informasi dan kegiatan edukasi seperti pengembangan aplikasi model, metode dan strategi pembelajaran tepat guna pada kondisi daerah 3T, pemberdayaan masyarakat dan kegiatan inspiratif lainnya di Kabupaten Sorong Selatan.
- Pengelolaan Media Publikasi Program
Pengelolaan media publikasi akan menjadi media promosi dan berbagi informasi yang inspiratif. Olehnya itu, setiap guru diharapkan dapat menulis berbagai topik yang ditemukannya. Selain tulisan yang disusun oleh Guru Garis Depan, juga dapat mempublikasikan tulisan siswa dan guru lokal. Pengelolaan media ini menjadi output dari pengembangan literasi yang dilaksanakan oleh Guru Garis Depan.
Program di atas dirancang oleh Guru Garis Depan 2016 Sorong Selatan saat menanti surat pemanggilan dan penugasan dari Pemerintah Daerah. Program ini menjadi bentuk keseriusan yang akan dilaksanakan nantinya untuk mendukung program Pemerintah Daerah “Gerakan Sorong Selatan Cerdas”. Ini juga menjadi langkah ikhtiar Guru Garis Depan sebagai lokomotif perubahan pendidikan di daerah tertinggal.
Guru Garis Depan menyadari bahwa rahasia kejayaan hidup adalah persediaan manusia untuk menyambut kesempatan yang kemudian dijelmakan menjadi karya. Niatan baik ini akan disambut dengan keriaan kebaikan pula, hingga yakinlah bahwa Guru Garis Depan akan mendapatkan tempat di hati masyarakat sehingga pemerintah tak akan enggan untuk segera mengamanahi tugas mulia sebagai abdi negera.